Sabtu, 10 Juli 2010

G. Gandang Dewata 3037 mdpl

PUNCAK G. GANDANG DEWATA 3037 MDPL
WILD EXPEDITION 9 GUNUNG GANDANG DEWATA 3037 MDPL    
   Gunung Gandang Dewata adalah salah satu gunung tertinggi yang terletak di kawasan bagian Barat Sulawesi (pegunungan Quarlesi) dan gunung tertinggi kedua di Sulawesi setelah gunung Latimojong (3478 Mdpl) yang terletak di kabupaten Enrekang. Gunung Gandang Dewata tepat berada di kabupaten Mamasa berbatasan dengan kabupaten Mamuju yang mempunyai ketinggian 3037 mdpl Sejarah gunung ini diberi nama Gandang Dewata yaitu apabila ada orang yang masuk hutan, apakah dia mau mengambil hasil hutan atau mendaki, maka apabila terdengar suara gendang dari puncak gunung berarti orang tersebut sudah meninggal. Yang menjadi misterinya adalah siapa yang memukul gendang itu?.      Kalau rasio ingin menjangkau hal seperti itu adalah hal yang mustahil. Dari kota Mamasa saja gunung Gandang Dewata tidak terlihat, yang terlihat hanya gunung Mambulilling (2573 Mdpl) yaitu gunung pertama dari tujuh gunung sebelum gunung Gandang Dewata
     jalur menuju Gandang Dewata hingga puncak pertama kali dirintis oleh warga setempat pada tahun 1963. selanjutnya pada tahun 1993, mapala dari salah satu pengurus tinggi di Yogyakarta melakukan pendakian. Sejak itu, mulailah dikenal istilah adanya pos 10 di gunung ini.
     Untuk sampai kepuncak gunung, harus melewati 10 pos dengan kondisi medan yang sangat berat. Pendaki harus melintasi 9 gunung, yakni Gunung Lante Bobbok, parandangan, Pappandangan, Lantang Lomo, Lombok Silenda, Damak-damak, Penga, Naik Daeng dan terakhir Gandang Dewata. Maka dari itu kami dari KPA GARIS Palopo ingin menaklukkan dan menapakkan kaki di puncak gunung gandang dewata tersebut dalam wild Expedition 9
     Gunung yang terletak dibawah pengawasan administratif tiga kabupaten ini yaitu, Kabupaten Mamasa, Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Kalumpang di propinsi Sulawesi Barat. Puncak gunung ini juga merupakan puncak tertinggi dari jejeran pegunungan yang terbesar di pulau Sulawesi yaitu pegunungan Quarles. Butuh waktu 7 hingga 15 hari di lapangan, yang dikarenakan lokasinya yang cukup rumit dan susahnya akses transportasi. Hal ini menyebabkan gunung ini jarang sekali didaki. Namun keindahan pemandangan dari puncak gunung ini tidak kalah dengan gunung lainnya.
     Sebenarnya jumlah personil untuk wild espedition ke 9 ini awalnya berjumlah 10 orang lebih tapi karna banyaknya halangan akhirnya kami berangkat hanya bertiga yaitu : saya ayyung dari KPA Garis andry dari KPA Ranting dan yang terakhir adalah Mail dari KPA Walet. Kami berangkat dari palopo minggu  27 juni 2010 dari polmas lanjut ke mamasa dengan membayar 50 ribu dengan jalan yang jelek dan penuh dengan lumpur. Tepat jam 9pm kami tiba di rumah pak daud. Pak daud adalah mantan Mantri kesehatan tetapi dia juga di jadikan sebagai juru kunci Gunung Gandang Dewata 3037 mdpl. Kalau mau menuju kota mamasa sebaiknya hari senin dan kamis karna pada hari itu adalah hari pasar ramai di mamasa tentunya banyak kendaraan.
     Pada pagi hari senin sebelum memulai perjalanan kami di suru oleh pak daud untuk melapor di kapolsek. Kami diberi waktu 10 hari untuk mendaki puncak pegunungan Quarles itu. Setelah melapor kami di lepas oleh pak daud.. kami start sekitar jam 11am dari kampung baru ke desa terakhir yaitu rante pongkok, sebenarnya ada ojek untuk ke sana dengan bayaran sekitar 15 ribu tapi kami memilih berjalan kaki sekalian pemanasan. Disepanjang perjalanan menuju rante pongkok kami disapa oleh penduduk dengan sangat ramah.
     Selepas dari kampung rante pongkok kami memasuki persawahan, kemudian dilanjutkan jalanan setapak menyusuri pinggiran sungai setelah melewati sungai kami sampai di percabangan semestinya kami memilih jalan terus tetapi karena hujan yang cukup lebat kami tak melihat tanda-tanda tak sengajah kami membelok ke arah atas menuju kebun warga.mungkin sekitar  2kilometer mendaki kami bertemu dengan pak tani.kami pun bertanya jalan menuju pos1 ke arah mana, sambil tersenyum pak petani menjawab kamu salah jalan sebenarnya percabangan ada di daerah bawah .
      Akhirnya kami memutuskan untuk kembali di persimpangan dan memilih jalur yang tepat menuju pos1. Kami menyusuri pinggir sungai sekitar 30 menit dari persimpangan kami menemukan sungai kecil dan disitu terdapat persimpangan tetapi sudah banyak tanda-tanda di sepanjang sungai. Ketika menemukan sungai kecil jalan sudah menanjak dan lumayan licin di atas sungai itu terdapat tanah datar dengan diameter  6 m2, kami akhirnya memasang tenda di tempat itu karna tenaga kami sudah terkuras dengan salah jalur sebelumnya.malam itu kami lalui dengan kurang nyaman karna banyak nyamuk yang masuk kedalam tenda…. :
     Keesokan harinya kami melanjutkan perjalan tampa sarapan karna kami tahu ada sungai di jalur berikutnya dan kami memutuskan sarapan di pinggir sungai setelah menyebrang kami menemukan pos 1 tepat di pinggir sungai, setelah sarapan kami memutuskan melanjutkan perjalanan ke pos 2, dengan tanjakan yang sangat berat dengan rempetan vegetasi pohon palem kami sampai di pos 2 sekitar jam 11am setelah pemasangan pos2KPA GARIS kami melanjutkan tak lama kami berjalan hujanpun turun dengan deras dan tiba-tiba pergelangan lutut saya sangat sakit, sesampai di pondok saya memutuskan untuk istirahat untuk hari itu karna lutut saya sudah tak tertahankan kami pun memasang POS3 KPA GARIS.sore itu saya gunukan untuk memulihkan lutut saya yang cedera. Malam yang kami lalui di hari kedua juga kurang menyenangkan biasa lah MISTIK RIMBA.
     Pagi pun tiba, setelah sarapan dan beres-beres kami langsung melanjutkan perjalan sekitar jam 8am, sedikit menurun  kemudian menanjak sekitar sejam berjalan sampailah di sebuah punggungan istirahat sejenak kemudian menurun dan sampailah di pos4 di sini bisa untuk 2 tenda dan sumber air dekat, dari pos 4 menurun menemukan sebuah anak sungai karna hujan turun dengan deras jam juga menunjukan jam 11am, kami singgah untuk makan siang tetapi cuaca bertambah dingin maka kami putuskan untuk makan di punggungan gunung yang ada di depan mata. Kami pun melanjutkan perjalanan jam 2pm tepat kami tiba di sebuah punggungan di situ kami makan siang dan istirahat sejenak sambil memijat lutut saya yang tak kunjung sembuh… sekitar jam 2.30pm kami melanjutkan perjalanan menuruni bukit dan tiba di sebuah tempat yang agak luas kami pun memasang tenda dan nge-camp di tempat itu karna jam juga sudah menunjukan jam 3pm..malam yang cukup tenang di sinari cahaya rembulan mewarnai camp3 kami.
     Dari Camp3 kami melanjutkan ke pos 5 sekitar jam 8.50am tampa sarapan dikarnakan cadangan air sudah habis. janannya cukup panjang dan menurun melewati punggungan dari situ kami melihat pucuk puncak gandang dewata yang terlihat sangat biru dan kecil, melihat itu kami jadi bersemangat berjalan
     Sekitar jam 10am kami sampai di pos5 di sini terdapat juga sebuah camp dan sungai yang lumayan besar, disini kami sarapan sekaligus makan siang. Sesudah sarapan melanjutkan penyebrangan basa dan melewati pinggiran tebing ada sekitar 5 kali penyebrangan basa, bila debit air melimpah disarankan penyebrangan menggunakan webing atau tali..setelah menyebrang sungai kita di sambut dengan tanjakan kemudian melewati punggungan dan tibalah kami di pos 6, disini agak luas bisa untuk 2 tenda tak ada sumber air. Dari pos 6 kami menurun dan menemukan sebuah patahan lungsor kemudian sebuah daerah agak datar kami pun memasang tenda dan nge-camp4 di tempat itu malam yang kami lalui sangat nyaman sayang tanahnya agak miring jadi tidurnya juga susah,
     Esok paginya setelah sarapan kami langsung melanjutkan ke pos berikutnya yaitu pos 7 tetapi melewati jalan yang curam sehingga kami seringkali terperosot jatuh.pos7 ini dekat dengan air terjun dan bisa juga ngekemp di sini cukup untuk 4 tenda tapi harus berhati-hati karna kayaknya agak gimana gitu ?????, setelah menyebrang air terjun kami disambut tanjakan yang sangat berat dan agak panjang dengan susah payah mendaki akhirnya tiba di pos8 pada jam 12am. Pos ini bisa dijadicamp darurat dapat menampung 3 tenda tetapi sumber air tidak ada di tempat ini camp ini terdapat sebuah pohun damar yang sangat besar dan getahnya bisa dijadikan pemancing api buat perapian. Karna hari jumat jadi kami memutuskan untuk istirahat nanti dilanjutkan kembali pada jam 1pm. Setelah istirahat kami melanjutkan ke pos berikutnya jalurnya masih menanjak tetapi tak terasa karna kami juga mencari buah kalpataru yang jatuh, pos9 sangat bagus sekali untuk camp bisa menampung 5 tenda tetapi tak ada sumber air karna hari belum terlalu gelap kami melanjutkan perjalanan, setelah pos 9 kami menanjak lagi tanahnya agak gersang dan banyak ditumbuhi bambu-bambu kecil, di sini tenaga kami sudah terkuras habis karna perjalanan yang sudah mencapai hari ke lima, jam menunjukan ukul 4pm kami terpaksa camp di sebuah tanah datar karna cuaca kayaknya tak bersahat kabut mulai turun dan di khawatirkan tak ada tempat yang cocok kami temukan di atas sana..kami pun memasang tenda dan nge-camp yang ke 5, malam yang kami lewati penuh dengan angin kencang dan hujan yang lumayan deras tetapi sesaat…
     Pagi tiba tampa sarapan kami meninggalkan tenda dan menuju ke puncak karna menurut analisa kami puncak sudah sangat dekat, sayapun mengambil besi yang akan saya pasang di puncak sebagai TOWER NRA KPA GARIS Palopo, menanjak sedikit kemudian melewati bekas longsoran kemudian menanjak lagi sesampai di punggungan jalur ke puncak agak melandai. Dan Alhamdulillah tepat jam 9 kami tiba di Puncak Tertinggi di Sulawesi Barat yaitu G.Gandang Dewata 3037 MDPL. Saya pun langsung sujud sukur karna dibrikan kekuatan oleh allah swt. Sehingga dapat sampai di puncak dengan kondisi lutut yang troubel.sambil istirahat sayapun memasang dan merancang besi tower saya.sekitar sejam kami Foto-foto dan kibar bendera kami kembali ketenda untuk sarapan dan kemudian beres-beres tepat jam 10 kami berjalan kembali pulang melewati terjalnya jalan pulang pos9 telah terlewat kami tiba di pos8 pada jam 11, kami istirahat sejenak kemudian berjal kembali sesampai di pos 7 kami di sambut dengan tanjakan hebat, sehingga membuat semua personil drop dan terpaksa nge-camp di tempat kami pada hari ke 4malam itu lumayan nyaman karna kami bercerita sambil ngopi bertiga, tetapi kompor yang kami bawa bermasalah jadi agak lama masaknya.
     Pagi tiba jam 8am seperti biasa tampa sarapan kami langsung berjalan kami disambut tanjakan menuju pos 6, dari pos 6 jalan agak melandai kemudian menurun, lalu penyebrangan basah menuju pos 5, hati-hati string di jalur ini agak jarang jadi mata harus jeli melihat tanda-tanda, sesampai di pos5 kami sarapan sambil makan siang dan melanjutkan ke pos berikutnya, dari pos lima menuju pos empat lumayan sulit karna tanjakan yang cukup panjang sengingga mendapat tempat camp kami yang ke3 di sini kami istirahat sejenak lalu lanjut ke punggungan dari punggungan kami memantau cuaca ternyata dapat di lanjutkan meski agak mendung, dari punggungan kami menurun kemudian sampai di anak sungai tampa istirahat kami melanjutkan ke pos4 di pos 4 mail sudah tak sanggup berjalan karna trobel pada lutut sehingga memaksa kami untuk nge-camp ke7 di pos4, karna kompor yang bermasalah akhirnya kami memasak menggunakan ranting-ranting kering malam yang kami lalui sangat tidak bersahabat karna hujan yang terus turun di sepanjang malam,
     Pagi tiba tampa sarapan kami lanjutkan perjalanan menanjak ke punggungan, di punggungan ini kami dapat melihat kota mamasa dari kejauhan, kemudian turun ke pos3, di pos tiga kami sarapan tak lupa saya munghubungi istri saya di palopo mengabari kondisi kami yang baik-baik saja setelah itu melanjutkan perjalanan menuju pos2 dan sangat banyak kalpataru di perjalanan tersebut, di pos 2 tanpa  lama-lama kami lanjut ke pos 1 jalur inilah yang sangat susah bagi kami bertiga karna jalur dari pos2 ke 3 merupakan turunan hebat dan curam apalagi diperparah dengan hujan semalaman, kami hanya bisa pasrah apa bila terjatuh dan terguling, dengan susah payah kami sampai di pos1, menyebrang sungai kemudian melanjutkan perjalanan ke rante ponggkok di perjalanan menuju rante pongkok kami di sambut sapaan dari masyarakat dan tak lupa foto-foto “meski kaki sakit bro” dari rante pongkok kami melanjutkan ke kampung baru tepat jam 3 kami tiba di rumah bapak daud juru kunci gandang dewata, saya pun langsung bersih-bersih dan pergi melapor ke kapolsek mamasa melaporkan bahwa tim kami sukses sampai di puncak dan kembali dengan selamat. Setelah berpamitan dengan bapak daud kami langsung pulang ke Palopo,kami tiba di palopo pada jam 4am hari selasa tanggal 6 juli 2010 dengan sehat wall afiat.amin ya rabbal alamin.
     Itulah sedikit cerita perjalanan kami dalam Wild Expedition IX KPA GARIS Palopo dalam menaklukkan Puncak Gunung Gandang Dewata 3037 mdpl SUL_BAR semoga ada manfaatnya bagi pembaca terimah kasih…
Terimah kasih kepada :
•    Tuhan yang maha esa allah swt.
•    Istriku yang Tercinta
•    Seluruh Anggota Kpa Garis Palopo
•    Bapak Daud
•    Gunung Gandang Dewata atas segala ke indahannya
Saran :
•    Membawa suplay air
•    hati-hati Nyamuk
•    usakan mendaki sebelum sore karna kabut dapt menghalangi pandangan
•    Jangan menegur apabila mendegar atau melihat yang aneh-aneh
Catatan :
      Gunung GANDANG DEWATA adalah Puncak tertinggi dan tersulit di SULBAR
      Butuh sekitar 7-15 perjalanan tergantung Kekuatan si Pendaki
      terdapat tiang tanggulasi kecil dan Tower NRA KPA GARIS Palopo
PROFIL :
•    Nama           : khairul takdir syahri SP.d
•    Wild name   : ayyung
•    T4 / tgl lahir : wotu 21-02-1986
•    Alamat         : palopo sul-sel
•    Kpa               : GARIS Palopo
•    Phone           : 085299960666
·       Web              : ayyung.blogspot.com
Rekor :
•    G.Bawakaraeng 2800 MDPL  thn 2009
•    G.Rante Mario Latimojong 3478 MDPL thn 2009
•    G.Mekongga 2620 MDPL thn 2009
•    G.Tolangi 3016 MDPL thn 2009
•    G.Baliase 2894 MDPL thn 2009
•    G.Sesean 2100 MDPL   thn 2002-2009
•    G.Buntu Puang 1904 MDPL  thn 2009
•    G.Bambapuang 1021 MDPL thn 2010
•    G.Sinaji latimojong 2600 MDPL   thn 2010
•    G.kambuno 2950 MDPL   thn 2010
•    G.Gandang Dewata  3037 MDPL  thn 2010
Target :
      G. Sojol 3025 MDPL  Sulawesi Tengah      thn 2011
      Gunung-gunung tertinggi di jawa Timur   thn 2011
Tranggulasi G.Gandang Dewata 3037 mdpl
 Tower NRA KPA GARIS Palopo
Rumah Pak Daud Depan Gereja GTM (Gereja Toraja Mamasa)
Mail, Andry adn Ayyung
Pos2 KPA GARIS Palopo
Pos2 Dengan Beground Mamasa dari Kejauhan
Pos 3 Pondok Kecil
jalan menuju pos4 lagi cedera lutut
Menuju Pos 4
Dinginya Sungai Pos4
Lebatnya Hutan Pegunungan Quarles
Jalur Menuju Pos 5
Punggungan menuju pos 5
Puncak Gandang Dewata 3037 mdpl dilihat dari kejauhan setelah 2 hari perjalanan
Sungai di POS 5 Gandang Dewata
Air  Terjun Pos 7
Pos 10 Puncak Gandang Dewata 3037 mdpl
Puncak Gandang Dewata 3037 mdpl
 KPA GARIS dan KPA WALET
Ayyung GARIS dan Andry RANTING
Ayyung, Andry dan Mail
Puncak Puncak Gandang Dewata 3037 mdpl
 Pegunungn Quarles
Puncak Gandang Dewata 3037 mdpl
 Kutunggu Kamu di Gandang Dewata
 Rumah Adat Mamasa
Ampun DJ
sakit lututnya orang tua beh
Jembatan Menuju Rante Pongkok desa terakhir
Kampung Baru Mamasa

6 komentar:

  1. jadi teringat perjalanan q d Januari 2000, tak banyak yang berubah selain kota Mamasa yang makin ramai...

    BalasHapus
  2. Mantap kanda... tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata

    BalasHapus
  3. siap menuju menaklukan gandang dewata...

    BalasHapus